Selasa, 12 Juli 2011

“Sumur” Gue

Gue ingat sebuah anime series, Inuyasha. Kagome, gadis sekolahan biasa, menemukan sumur yang membawanya ke dunia lain yang di dalamnya ada Inuyasha. Di dunia itu, Kagome menjadi orang yang spesial, mendampingi Inuyasha mencari pecahan bola empat arwah. Kagome menjadi seseorang yang berbeda di dunia itu.

Begitu pula dengan twitter. Bagi gue, twitter adalah sebuah dunia lain. Twitter adalah “sumur” gue. Gue menjadi seseorang yang berbeda di sana. Gue bisa lebih berekspresi di twitter. Tiga hari kemarin gak bisa ke twitter karena ada acara media kampus, dan rasanya sangat menyiksa.

Manusia jaman sekarang, khususnya gue, bukan hanya gak bisa hidup tanpa air, tapi juga tanpa listrik, sinyal 3G, dan gadget tentunya. Fiuh, rasanya semakin banyak ketergantungan aja.

Bahkan hal pertama yang gue lakukan sepulangnya dari acara kemarin adalah.. update twitter. Okay, mungkin di antara kalian sudah ada yang menganggap gue geek, nerd, atau bahkan freak. Namun serius deh, twitter itu bisa jadi obat pembangun mood (walau kadang jadi penghancur mood juga, khususnya kalau melihat twitter si-dia-yang-diharapkan menulis bukan tentang gue). Ketika gue bete, marah, atau sekadar bosan, gue lari ke twitter. Jika gue ke twitter dalam keadaan seperti itu, gue gak ngetwit. Twit ketika perasaan negatif bisa bawa aura negatif juga untuk followers. Gue sekadar membaca timeline aja tanpa ngetwit, atau biasa disebut Stealth Mode.

Dengan masuk ke “sumur” gue, gue bisa mendapatkan banyak hal, baik sekadar hiburan seperti humor, wawasan, bahkan sampai info penting dan paling up-to-date.

Itulah “sumur” gue. Bagaimana dengan “sumur” kalian?

-adam signed out-

0 ocehan:

Posting Komentar

ShareThis